Tampilkan postingan dengan label Langgam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Langgam. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 April 2017

Leky

ORA oleh mengidolakan uwong sakliyane kangjeng nabi. Murtad kuwi! Kapir!” kata kawan SD saya.

Romannya serius. Saya cengengesan.

Sergahnya, “Heh, iya, kuwi jare kiaiku.”

Saya mengangkat bahu. Tersenyum. “Ngajimu durung jangkep,” kata saya.

Hatinya panas. Ia mengejek, “Kapir, kapir, kapir…

Namanya anak-anak. Bisa tengkar, tapi sebentar kemudian berderai tawa dalam permainan. Tak ada jabat tangan. Tak ada kata maaf. Tapi mereka sama tahu bahwa mereka telah saling memaafkan, bahkan sebelum kejadian tak mengenakkan itu terjadi. Begitulah kepolosan yang mereka punya.

Saya maklum. Perdebatan dengan kawan saya terjadi tanpa rencana. Ini hanya soal pujaan. Pemeluk Islam mafhum bahwa kangjeng nabi manusia utama. Ini mutlak dalam aras iman. Seperti waktu kawan saya itu saya tanya tentang sebabnya. Ia berkeras, “Ya, pokoke kudu ngunu!” Ya, pokoknya. Begitulah yang hingga kini jamak dianggap sebagai iman. Lugas. Tanpa syarat. Bebas dari intervensi nalar. Meskipun yang terakhir itu disebut-sebut sebagai nikmat Tuhan yang dapat meningkatkan derajat iman.

Jumat, 25 November 2011

Penyebab Keburukan


"Satu-satunya kondisi yang menyebabkan kejahatan dan hal-hal buruk merajalela adalah ketika orang-orang baik tak melakukan apa-apa."

(Edmund Burke)




Kamis, 13 Oktober 2011

Gentong Retak pun juga Bermanfaat



SAYA memiliki seorang kawan yang oleh masyarakat dipercaya menjadi seorang Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD). Dia meyakini bahwa profesi sebagai kader pemberdaya tak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Karena, profesi tersebut menuntut kesungguhan, kesabaran, dan keikhlasan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan profesi lainnya. Baginya, seorang kader pemberdaya tak hanya harus menguasai beberapa ilmu, tetapi juga harus rela membagi ilmu itu demi kebaikan semua. Sampai dengan tahap ini, saya kira semua masih okey atau bahkan boleh dikata: luar biasa!

Namun akhir-akhir ini, beberapa kali saya mendengar cerita dari kawan yang lain bahwa kawan saya yang kader pemberdaya itu enggan memfasilitasi masyarakat. Jika dipaksa dan didampingi oleh kawan-kawannya, barulah dia mau pergi berkegiatan, kunjungi kelompok perempuan misalnya.

Kemarin, kawan saya itu menyampaikan kepada saya penyebabnya. Dia merasa bahwa dia selalu tak sempurna dalam melaksanakan tugasnya. Ada saja yang kurang. Hal itu menjadikannya tak lagi percaya diri.

Untung saja saya teringat kisah gentong retak yang pernah disampaikan dalam pelatihan peningkatan kapasitas fasilitator kecamatan pada 26 Juli 2010. Kisah gentong retak itu lalu saya ceritakan kepada kawan saya. Berikut kisahnya.

Minggu, 07 Agustus 2011

Kooperasi


Kooperasi adalah buah dari kemiskinan dan kesengsaraan hidup. Buruh jang miskin dan petani jang miskin itu mempunjai kejakinan, bahwa hanja dengan kooperasi mereka dapat memperbaiki nasibnja jang sengsara. Tjita-tjita kooperasi bukanlah tjita-tjita baru, melainkan sudah lama umurnja dikemukakan oleh pudjangga-pudjangga idealis jang ingin melihat manusia terlepas dari kesengsaraan hidup, dan membangun dunia di mana tiap orang hidup bahagia.
(Mohammad Hatta)

Minggu, 31 Juli 2011

Puasa*



PUKUL 14.13 WIB tadi, seorang kawan saya mengirimkan pesan singkat. Isinya:

Selamat datang dalam penerbangan Ramadhan Air tujuan Bandara Internasional Idul Fitri dengan nomor penerbangan 1432 H ... . Mari tegakkan sandaran kursi iman. Bila terjadi guncangan, pasanglah selalu sabuk zikir, tahajud & sedekah jariah. ... bersama pramugari Rahmah, Maghfirah, dan Jannah. ... Selamat menunaikan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin.

Sejak beberapa hari yang lalu, suasana bulan Ramadhan telah tampak di mana-mana. Salah satunya seperti di awal cerita saya tadi: pesan singkat bertema puasa. Ya, bulan Ramadhan memang dipandang berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Simbol dan atribut keislaman hadir di berbagai ranah. Bulan ini kembali menghadirkan kegairahan bagi umat Islam untuk menekuni ibadah ritual. Di bulan ini pula, selain menahan diri dari makan dan minum, banyak orang berlomba melaksanakan karitas.

Senin, 04 Juli 2011

Kredo Fasilitator


Pergilah kepada masyarakat
Tinggalah bersama mereka
Cintailah mereka
Layanilah mereka
Belajarlah dari mereka
Belajarlah sambil belajar bersama mereka
Mulailah dengan apa yang mereka miliki
Buat rencana bersama mereka
Ajarilah mereka dengan memberi contoh

Minggu, 26 Juni 2011

Menuju Rakyat


Oleh: Lao Tsu
Penerjemah: Desi Yasri


Menuju
Rakyat;
Hidup diantara mereka;
Mencintai mereka;
Belajar dari mereka;
Memulai dari mereka berada;
Bekerja dengan mereka;
Mengembangkan apa yang mereka miliki.
Melalui pemimpin-pemimpin yang terbaik,
Saat tugas telah selesai,
Saat pekerjaan telah usai,
Semua rakyat menyatakan:
"Kita telah menyelesaikannya sendiri"




Sumber: http://www.scn.org/cmp/modules/emp-goin.htm